Apa yang sudah kita lakukan sampai hari ini
untuk membuat diri kita jadi lebih baik?
Sadarkah yang sudah kita hasilkan selama ini ternyata
sudah sangat “ Basi “ alias ketinggalan jaman?
Pernahkah anda bercermin dan ternyata kita tidak menemukan
Sesuatu yang spesial di diri kita?
Terpikir nggak, kalau ternyata kita belum menghasilkan
sesuatu yang diharapkan dari perusahaan tempat kita bekerja?
Pernahkan pertanyaan-pertanyaan itu muncul dibenak kita,
Atau malah tidak terpikirkan sama sekali…
Mungkin ilustrasi berikut, bisa jadi inspirasi kita
untuk berbuat lebih baik untuk diri kita.
Penebang mengasah kapaknya. Pemburu mengencangkan busurnya. Penulis meraut pensilnya. Mereka harus memperbarui peralatan- nya. Ini adalah prinsip sederhana tentang produktivitas. Tak banyak pohon yang bisa ditebang oleh kapak yang tumpul dan aus. Tak ada buruan yang mampu ditaklukkan oleh busur yang renta. Tak sebuah kata bisa tertulis dari pensil yang patah. Maka, apa yang harus anda asah agar tetap meraih kehidupan pribadi dan karier yang penuh dan berlimpah?Anda memiliki sesosok tubuh yang pasti renta terkikis usia. Juga kecerdasan yang segera tak banyak berarti tertinggal kemajuan jaman. Serta sekepal hati nurani yang mudah diburamkan oleh debu-debu dunia. Maka, tiada yang patut kita rawat selain tubuh agar senantiasa menjadi rumah yang nyaman bagi jiwa. Tiada yang perlu kita asah selain pikiran dan ketrampilan agar selalu dapat digunakan untuk membuka pintu kemakmuran. Serta, tiada yang harus kita pertajam selain hati nurani yang memungkinkan kita mendengar nyanyian kebahagiaan hidup ini.